Pernikahan Endogami Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta Perspektif Maqashid Al-Shari'ah

Abstrack : The marriage rule in the form of a prohibition on marrying someone other than Ahmadiyah (endogamy) is special regulation regulated an institution called Rishta Nata. oriented towards maintaining family order to uniform view life household congregation, so as create happy harmony under auspices Ahmadiyya teachings. This study will examine endogamous system aim analyze function rules and community scope Jama'at Yogyakarta. research field which also includes qualitative with phenomenological-sociological approach that uses theory Maqāṣid al-Sharī'ah Jamaluddin Athiyah. conclusion this Jamaat's dimension according maqāṣid al-sharī'ah Athiyah can be understood from seven spaces movement follows; First, maintain pattern relationships between husband wife. Second, preserving existence purity Community. Third, peace integrity Fourth, lineage. Fifth, ideology Community environment. Sixth, principles patterns relationships. Seventh, protecting economic disparities alleviating poverty. Abstrak Aturan pernikahan yang berupa larangan menikah dengan selain (endogami) merupakan peraturan khusus diatur dalam sebuah lembaga bernama tersebut berorientasi pada pemeliharaan keluarga agar terbentuk keseragaman pandangan hidup rumah tangga jemaat Ahmadiyah, sehingga tercipta harmonis dibawah naungan ajaran Ahmadiyah. Penelitian ini akan mengkaji tentang sistem endogami di tujuannya untuk menganalisa fungsi aturan ruang lingkup dan komunitas Jemaat penelitian juga termasuk kualitatif pendekatan fenomenologis-sosiologis menggunakan teori al-Sharī’ah Kesimpulan dari adalah dimensi menurut al-sharī’ah dapat dipahami tujuh gerak sebagai berikut; Pertama, menjaga pola hubungan antar suami-istri. Kedua, melestarikan eksistensi kemurnian Ketiga, ketentraman keutuhan Keempat, memelihara nasab keluarga. Kelima, ideologi lingkungan Keenam, prinsip Ketujuh, melindungi kesenjangan ekonomi serta mengentaskan kemiskinan.